Wednesday, May 31, 2017

At The Gym

Suatu hari cutiku di Bandung, aqu menyempatkan diri untuk fitness, menjaga kondisi badanku. Aqu
kerja di Jakarta, di sebuah event organizer ternama. Hampir setiap dua hari sekali sehabis pulang
kerja aqu fitness di sebuah hotel, dgn peralatan fitness yg lengkap. Maklum, pekerjaanku
membutuhkan vitalitas tinggi. Maka walaupun libur di Bandung, atau tepatnya pulang ke kampung
halaman, aqu tak pernah melewatkan olahragaqu yg satu ***** O ya, aqu Ariyo, biasa dipanggil
Riyo. Usiaqu 30 tahun, dan belom menikah. Tentunya hal ini merupakan keuntunganku untuk bisa
menikmati masa bujang lebih lama, having fun dan get a life.

Sebenarnya tujuan fitnessku semula iseng, ingin melihat perempuan-perempuan sexy berpakaian
ketat (baju senam), tapi akhirnya terasa manfaatnya, otot perutku rata, bisep dan trisepku
terbentuk, sampai membuatku percaya diri. Tapi tentunya kegiatanku ngeceng perempuan
berpakaian sexy tak pernah kulewatkan. Sambil menyelam minum air.. he he hee.
Ok, akhirnya kupilih sebuah hotel di bilangan Asia Afrika. Aqu membiasakan tak langsung pulang ke
rumahku. Satu hari cutiku, kumanfaatkan untuk menikmati Bandung sendirian, daripada dgn orang-
orang rumah. Orang tuaqu termasuk old fashion, yg penuh dgn aturan ketat, walaupun ku sadar hal
itulah yg dapat membuatku hidup mandiri.
Hari itu masih sore sekitar pukul 16. 30. Setelah aqu cek in dan beristirahat sebentar, kumanfaatkan
fasilitas fitness gratisku. Aqu mulai mengganti bajuku dgn celana pendek dan t-shirt tanpa lengan.
Ketika aqu memasuki ruang fitness, aqu melihat sekeliling, masih agak kosong. Cuma ada beberapa
pria di beberapa alat. Hmm, this is not my lucky day, pikirku sambil berjalan menuju sepeda statis.
Ku kayuh sepeda itu sekitar lima menit dan beralih ke beberapa alat lainnya.

Sepuluh menit menjelang pukul lima sore, satu, dua perempuan masuk. Ok, this isn’t my unlucky day
after all. Aqu makin semangat menarik beban. Diikuti beberapa perempuan lainnya, yg tentunya
berpakain senam, warna-warni, ada yg memakai celana panjang cutbray dan kaos ketat, short pants
dan atasan model sport bra, menambah indahnya pemandangan tempat fitness tersebut. Beberapa
di antara mereka ada yg duduk, ada yg ngobrol, cekikikan, dan mencoba beberapa alat. Oh, mungkin
mereka mau ber-aerobic, pikirku.
Betul saja ketika seorang perempuan berpakaian seperti mereka masuk dan menotak-ngatik tape
compo, dan terdengarlah suara musik house dgn tempo cepat. Masing-masing mereka menyusun
barisan dan mulai bergerak mengikuti instruktur. Gerakan demi gerakan mereka ikuti. Masih
pemanasan.

Tiba-tiba seorang perempuan masuk, sangat cantik dibanding mereka, tinggi 165 kira-kira, rambut
panjang diikat buntut kuda, memakai pakaian senam bahan lycra mengkilat warna krem dgn model
tank top dan g-string di bokongnya. Bongkahan bokongnya tertutup lycra ketat warna krem lebih
muda, sesampai menyerupai warna kulit tangannya yg kuning langsat sampai kaki yg tertutup kaos
kaki dan sepatu. Woow, sangat seksi. Tak sengaja kulihat bagian dadanya karena handuk yg
menggantung di pundak ditaruhnya dikursi dekat dgn alat yg kupakai. Tonjolan putingnya terlihat
jelas sekali, menghiasi tonjolan indah yg kira-kira 36 b ukurannya. Sedikit melirik ke arahku lalu
akhirnya mencari barisan yg masih kosong dan mengikuti gerakan instruktur. Dadaqu berdegup
kencang pada saat dia melirik walaupun cuma sedetik.
Gerakan demi gerakan instruktur diikutinya, mulai dari gerakan pemanasan sampai gerakan cepat
melompat-lompat sesampai bongkahan buah dadanya bergerak turun naik. Gagangku mulai
membengkak seiring dgn lincahnya gerakan si dia. Mataqu terus tertuju pada si dia. Posisiku
kebetulan sekali membentuk 45 derajat dari samping kirinya agak ke belakang. Hmm betapa
beruntungnya diriku. Sampai akhirnya dia melaqukan gerakan pendinginan. Keringat membasahi
bajunya, tercetak jelas di punggung dan dadanya, sesampai tonjolan puting itu terlihat jelas sekali,
ketika dia memutar badan ke kiri dan ke kanan.
Sampai akhirnya aqu dibuat malu. Ketika aqu memperhatikan dia, dia pun memperhatikanku lewat
pantulan kaca cermin yg berada di depannya ketika aqu mengalihkan pandangang ke kaca. Dia
tersenyum kepadaqu lewat pantulan cermin. Entah berapa lama dia memandangku sebelom aqu
sadar dipandangi. Aqu langsung memalingkan muka dan beranjak dari alat yg kupakai.
Aqu segera berganti pakaian untuk berenang. Segera kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua
atau tiga balikan kucoba berganti gaya sampai akhirnya balikan ke empat gaya punggung, kepalaqu
menabrak seseorang dan terjatuh menyelam ke air. Sama-sama kita berbalik dan setelah berbalik
ku sadar yg ku tabrak adalah bokongnya si dia yg telah berganti pakaian renang, potongan high cut di
pinggul dgn warna floral biru yg seksi. Kini tonjolan putingnya tersembunyi dibalik cup baju
renangnya, membuatku sedikit kecewa.
“Eh, maaf Mbak, nggak kelihatan, habis gaya punggung sih” kataqu meminta maaf.
“Nggak kok Mas, aqu yg salah, nggak lihat jalur orang berenang”, jawabnya sambil mengusap muka
dan rambutnya ke belakang.
Si dia tersenyum kembali ke arahku, sambil lirikan matanya menyapu dari muka sampai bagian
pusarku.
“Kenalan dong, aqu Ariyo, biasa dipanggil Riyo”, kataqu sambil menyodorkan tangan.
Dijabatnya tanganku sambil berkata”Elsya, lengkapnya Aurelsya”, jawabnya.
Kita menepi ke bibir kolam, sambil mencelupkan diri se batas leher masing-masing. Kita duduk
bersampingan.
“Baru disini Mas?”, Elsya mulai lagi membuka pembicaraan.
“Iya, tapi jangan panggil Mas, Riyo aja cukup kok. Aqu asli Bandung, tapi memang baru kes*****
Aqu kerja di Jakarta. Kamu Lin?”, ku balik bertanya.


Please Share ke lainnya ya

TIPS DAN TRIK BERMAIN POKER DAN BERMAIN GRATIS DI OPPOPOKER

2 comments: